Senin, 03 Juli 2017

Psikologi Pendidikan (resume #5) : Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus

Siapakah anak yang menderita ketidakmampuan itu?

Disability adalah keterbetasan (ketidakmampuan) personal yang membatasi pelaksanaan fungsi seseorang. Handicap adalah kondisi yang dinisbahkn pada orang yang menderita ketidakmampuan.

Gangguan Indera

Gangguan Penglihatan. Tugas penting untuk mengajar anak yang menderita gangguan ini adalah menentukan modalitas yang dengannya murid dapat belajar dengan baik.
Gangguan  Pendengaran. Terdapat dua kategori pendekatan pendidikan untuk anak yang mengalami gangguan ini, yakni pendekatan oral (gerak bibir) dan pendekatan manual (bahasa isyarat dan mengeja jari).
Gangguan Fisik
Gangguan Ortopedik. Biasanya berupa keterbatasan gerak atau kurang mampu mengontrol gerak karena ada masalah di otot, tulang, atau sendi. Cerebral palsy adalah gangguan yang berupa lemahnya koordinasi otot, tubuh sangat lemah dan goyah, atau bicaranya tidak jelas. Komputer dapat membantu mereka, mereka dapat melakukan koordinasi untuk menggunakan keyboard untuk tugas menulis.
Gangguan Kejang-Kejang. Epilepsi (jenis yang paling kerap dijumpai) adalah gangguan saraf yang biasanya ditandai dengan serangan terhadap sensorimotor atau kejang-kejang.

Retardasi Mental

Merupakan kondisi sebelum 18 tahun yang ditandai dengan rendahnya kecerdasaran (biasanya nilai IQ berada dibawah 70) dan sulit beradaptasi dengan kehidupan sehari-hari.

Klasifikasi dan Tipe Retardasi Mental. Retardasi mental digolongkan menjadi retardasi ringan, moderat, berat, dan parah. Sekitar 85% murid dengan retardasi mental termasuk dalam kategori ringan.
Penyebab. Retardasi mental disebabkan oleh faktor genetik (down syndrome dan fragile x syndrome) dan kerusakan otak (fetal alcohol syndrome).
Gangguan Bicara dan Bahasa
Gangguan bicara dan bahasa antara lain masalah dalam berbicara (seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, dan gangguan kefasihan berbicara), dan problem bahasa (seperti kesulitan menerima informasi dan mengekspresikan bahasa)
Gangguan Artikulasi. Problem dalam melafalkan suara secara benar.
Gangguan Suara.Gangguan dalam menghasilkan ucapan, yakni ucapan yang keras, kencang, terlalu keras, terlalu tinggi, atau terlalu rendah nadanya.
Gangguan Kefasihan. Gangguan yang biasa disebut gagap.
Gangguan Bahasa. Kerusakan signifikan dalam bahasa reseptif atau bahasa ekspresif anak. Bahasa reseptif adalah resepsi dan pemahaman bahasa, sedangkan bahasa ekspresif adalah kemampuan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan pemikiran dan berkomunikasi dengan orang lain.

Ketidakmampuan Belajar

Learning disability adalah ketidakmampuan dimana anak: (1) punya inteligensi norma atau di atas rata-rata; (2) kesulitan setidaknya dalam satu atau lebih mata pelajaran; dan (3) tidak punya problem atau gangguan lain, seperti retardasi mental, yang menyebabkan kesulitan. Dyslexia adalah kerusakan berat dalam kemampuan membaca dan mengeja.
Identifikasi. Identifikasi awal terhadap gangguan belajar biasanya dilakukan oleh guru dikelas. Apabila anak dicurigai mengalaminya, guru akan memanggil spesialis. Tim profesional lintas-disiplin biasanya adalah yang paling cocok untuk memverifikasi apakah seorang murid mengalami gangguan belajar atau tidak.
Strategi Intervensi. Banyak intervensi difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan membaca si anak. Misalnya, dalam sebuah studi, pengajaran fonologi  di level taman kanak-kanak memberikan efek positif pada perkembangan kemampuan membaca ketika anak-anak itu masuk ke grade satu.

Attention Deficit Hyperacivity Disorder

Attention deficit hyperacivity disorder atau ADHD adalah bentuk ketidakmampuan anak yang ciri-cirinya antara lain: (1) kurang perhatian; (2) hiperaktif; dan (3) impulsif. Anak yang menunjukkan gejala ADHD didiagnosis sebagai: (1) ADHD dengan kecenderungan lebih pada kurang perhatian; (2) ADHD dengan kecenderungan lebih pada hiperaktif/impulsif; atau (3) ADHD dengan kecenderungan baik itu kurang perhatian maupun hiperaktif/impulsif.
Gangguan Perilaku dan Emosional
Hal ini terdiri dari masalah yang serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosioemosional yang tidak tepat.
Perilaku Agresif, di Luar Kontrol. Beberapa anak yang digolongkan memiliki gangguan emosional serius dan melakukan tindakan yang menganggu, agresif, membakang atau membahayakan, biasanya akan dikeluarkan dari sekolah.

Depresi, Kecemasan, dan Ketakutan. Depresi adalah jenis gangguan mood dimana pengidapnya merasa dirinya tak berharga sama sekali, percaya bahwa keadaan tidak akan pernah membaik, dan tampak lesu dan tidak bersemangat dalam jangka yang lama.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

recent posts